Sony “Lepas” Driver Controller DualSensePS5 Untuk Linux – Apa yang membuat sebuah kejutan di dunia gaming saat ini? Adalah ketika sebuah perusahaan besar sekelas Sony “melepas” dukungan resmi produk terbaik mereka ke sebuah platform open source seperti Linux. Ya, Sony baru saja dikabarkan telah merilis sebuah kernel driver controller PS5 yakni DualSense ke Linux, hal ini tentu saja dapat dimanfaatkan sebagai dukungan ke perangkat selain hardware PlayStation.
Dengan driver kernel Linux terbaru ini kamu dapat menggunakan controller DualSense baik dengan USB maupun secara wireless. Semua fungsionalitas seperti LED, motion sensor, touchpad, baterai, lightbar serta rumble sudah terdukung secara resmi oleh Driver yang baru saja dirilis oleh Sony satu ini.
Baru – baru ini Sony telah mempublish driver Dual Sense untuk Linux!
DualSense juga sudah tersedia baru – baru ini untuk digunakan di Steam dengan hadirnya rilis beta yang menambahkan dukungan tambahan untuk controller milik Sony tersebut. Driver Linux ini sendiri berisi sekitar 1.400 baris kode yang dapat mengaktifkan berbagai macam fitur yang hampir serupa seperti saat digunakan di PS5. Meski begitu driver Linux ini masih dalam tahap review dan belum sempurna secara keseluruhan, berbagai macam patch mungkin akan ikut dilepas kedepannya sebelum masa perilisan.
Fitur adaptive triggers dapat memungkinkan developer untuk membuat sensasi berbeda saat player menekan trigger button atau tombol pelatuk yang ada di kontroler DualSense, terutama saat player sedang menggunakannya untuk menembakan senjata yang ada di dalam game. Hal ini juga serupa dengan haptic feedback yang merupakan sensasi tactile dengan mengkomunikasikan informasi di dalam game kepada player, namun dibutuhkan fitur rumble yang sesuai untuk dapat menggunakannya.
Bagaimana menurut kamu dengan dilepasnya driver DualSense di Linux? Apakah sebuah hal yang positif bagi kamu? Atau justru malah sebaliknya? Dan dengan hadirnya dukungan DualSense di Linux apakah membuat kamu semakin tertarik untuk mencoba memainkan gim di Linux? Kasih tahu pendapatmu di kolom komentar.